welcome to my world...

hi friends.. thanks for visiting my blog.. i just want to share my stories, i love writing, i like write about friendship, so more of my stories are about friendship....

friendship is a part of our life,,, we can't life without friends,, we need a friend, we need friendship and we will be happy when we gathering with our friends.....

love love love...

i love my friends,, i love you all

thanks

<3 nda octavria <3

Sabtu, 07 Januari 2012

Cerita di Sekolah_KISAH DUA (Si kembar yang mencuri perhatian)

Masih sebuah cerita yang terjadi di Sekolah dimana saya mengajar, di kelas yang sama seperti di Kisah Satu, dimana ada Rifan, Dirly, Nindy dan teman-teman yang lain. Sebelumnya saya sudah menyebutkan soal si kembar Arya dan Aryo, si kembar yang baru masuk ke kelas itu. Kembar identik asal Jawa Timur memang mencuri perhatian. Siapa pun pasti setuju, anak kembar pasti selalu dapat mencuri perhatian, mau dia cantik, ganteng, biasa aja, bahkan jelak (upsss).. tapi kita pasti penasaran untuk melihatnya, atau memperhatikannya, atau mungkin hanya melirik saja.
                Si kembar identik ini bernama Arya dan Aryo. Mereka berdua benar-benar identik, sampai-sampai saya tidak bisa membedakan mana Arya dan mana Aryo, saya selalu dibingungkan oleh mereka. Sampai sekarangpun, saya masih tak bisa ingat mana yang Arya, mana yang Aryo.
                Arya dan Aryo mempunyai kepribadian yang berbeda, entah yang mana, tapi salah satu dari mereka cenderung pendiam dan tak banyak bicara, bisanya hanya tersenyum, apalagi saat Nindy menggodanya, yang akan dia lakukan hanya tersipu malu. Sedangkan yang satunya selalu ingin tahu dan sedikit nakal, dia lebih percaya diri dibandingkan kakaknya, dia juga sering membuat lelucon yang bisa membuat seisi kelas tertawa. Sebenarnya sih gak usah membuat lelucon, cukup mengucapkan satu kata saja, se isi kelas akan tertawa, kenapa begitu? Itu karena Arya dan Aryo mempunya logat/aksen jawa yang medok banget, jadi kalo ngomong pasti lucu.
                Nindy, selalu tertawa dan meminta ARya atau Aryo mengulang ucapannya, dia memang gadis yang jahil, setiap orang pernah menjadi bulan-bulanannya. Suatu hari Arya bicara sesuatu, lalu Nindy akan berkata “apa?apa?ulang-ulang?”, Arya pun akan mengulang dengan senang hati, dia pikir Nindy memang tidak mendengar, tapi setelah mengulangnya, Nindy malah tertawa lalu meniru apa yang dikatakan Arya. Mungkin orang lain akan tersinggung dan marah, tapi mereka tidak, mereka tahu Nindy tidak bermaksud menghina.
                “maaf ya Arya Aryo, aku suka loh sama aksen kalian itu, maaf yaaa, jangan dimasukan ke hati” ucap Nindy suatu hari saat dia lagi-lagi mengulang hal yang sama.
                “bohong tuh, si Nindy mah emang mau ngerjain kalian aja” ucap Rifan
                “apa sih Rifan, sirik aja deh, aku kan ngefans sama mereka” jawab Nindy polos
                “ih Nindy apaan sih, kemaren nge fans sama aku, sekarang si kembar, plin plan” ucap Dirly
                “cieeeee, Dirly punya saingan” ujarku ikut nimbrung
                “ih ibu apaan sih, Nindy kan orangnya gitu bu, kecentilan” jawab Dirly
                “tapi suka kaaannn, hemmm.hemmm hem..” goda Nindy genit.
                “sudah, lanjutkan belajarnya” tambahku melerai, sebelum kelas ribut lagi.
                Waktu itu, saya meminta mereka untuk Speaking, mereka akan bercakap-cakap secara berpasangan. Pastilah Rifan dan Dirly selalu ingin jadi yang pertama tampil. Dan Mereka tak suka berpasangan, saat itu, Rifan memilih untuk  story telling, menceritakan kegiatannya dan hobbynya, sementara Dirly memilih menceritakan ketertarikannya akan pelajaran dan cita-citanya yang tinggi. Saya salut sama mereka, mereka dapat dengan lepas berbicara dalam bahasa inggris secara spontan, tanpa berfikir terlalu lama, apabila ada kosa kata yang tak mereka tahu, maka mereka tak segan bertanya, atau meminjam kamus.
                Tibalah saat Arya dan Aryo berbicara, mereka memilih untuk memperkenalkan diri, mungkin karena anak baru, mereka ingin lebih dikenal, Aryo lebih banyak bicara disbanding Arya, satu hal yang unik adalah aksen bahasa Inggris yang dicampur Jawa, terang saja seisi kelas tertawa terpingkal-pingkal saat mereka bicara. Bukan bermaksud menghina, tapi jujur mereka memang lucu, untunglah mereka bukan anak yang sakit hatian, jadi mereka tak pernah marah, malah mereka senang menghibur kami dengan gaya medoknya itu. Sering kali Arya mengacungkan tangan dan bertanya, saya akan diam sejenak untuk tidak tertawa, tapi tersenyum.
                Saya pernah ngobrol dengan Arya, bertanya kenapa dia pindah dan sama siapa dia tinggal. Arya anak yang mengasikan, dia tidak segan menjawab semua pertanyaan saya.
                “Arya, kamu gak marah kan teman-teman sering tertawa saat kalian berdua bicara?” tanya saya
                “enggak dong bu, kami ngerti kok, kami kan unik” jawabnya pede
                “iya, ibu sering dibuat tertawa juga oleh kalian, tapi kalau ada teman yang mungkin mengikuti aksen bicara kalian, bukan berarti meledek ya, mereka memang seperti itu, kamu tahu sendiri keadaan kelas kamu seperti apa kan?” ucap saya, takut kalau Arya dan Aryo sakit hati atau minder
                “iya bu, saya ngerti, lagi pula saya senang sekolah disini, temen-temennya asik, mereka gak memebeda-bedakan kami, mereka juga baik, solidaritasnya tinggi, gak ada yang namaya geng-gengan” ungkap Arya
                “syukurlah, jadi kamu senang berada satu kelas dengan Nindy” goda saya, geli melihat reaksi Arya yang tersipu malu
                “ah ibu” jawabnya singkat.
**
                Setiap selesai mengajar, saya selalu mengadakan Quiz, semacam Cerdas Cermat atau Cepat Tepat, kadang juga Games. Anak-anak paling suka bagian ini, mereka akan antusias menjadi peserta, apalagi dua orang yang saling bersaing, yaitu Rifan dan Dirly, namun keberadaan mereka menjadi tak seimbang, karena score akan mereka raih dengan cepat, sementara yang lain, hanya dapat menjawab pertanyaan yang diajukan secara langsung, sedangkan pertanyaan rebutan akan diambil alih oleh Rifan dan Dirly. Maka saya menyiasati, Rifan dan Dirly menjadi juri dan pembuat soal.
                Saat itu Rifan yang membuat soal untuk mereka. Sementara Dirly menjadi jurinya. Arya berada di grup Nindy dan Aryo di Grup Cipta. Ada 4 grup yang berlomba. Setiap grup terdiri dari satu barisan.
Saat pertanyaan rebutan, bisa apa saja terjadi. Sering mereka menjawab asal-asalan, apa lagi Cipta dan Toni, mereka berdua sering membuat Scorenya sampai minus gara-gara jawaban asal yang salah.
                Saat saya mengajukan pertanyaan, tiba-tiba dengan semangat Arya mengacungkan tangan sambil berkata “bu saya bu”. Seperti biasa setiap si kembar bicara pasti anak-anak diam, begitupun saat itu, kami terdiam melihat Arya yang berdiri sambil mengacungkan tangan, semua mata terfokus padanya. Sayapun menahan nafas untuk mendengar jawaban Arya.
                “Yes Arya?” tanya saya, dia terlihat berfikir sambil menahan nafas. Lalu…
                “hufffffhhhhh, gak tahu bu, lupa” jawabnya polos. Saya tertawa melihat ekspresinya yang tanpa dosa, dia telah membuat semua orang menunggu jawabnnya, tapi dia menjawab tidak tahu dengan begitu polosnya.
                “yaaaaaaaa,,,, “ koar semua anak diakhiri dengan tawa yang renyah.
                “ARyaaaaaa,, kamu kalo gak tahu diem, tuh kan jadi dikurangin nilainya.. akh…” sewot Nindy
                “maaf nin, maaf” jawabnya sambil garuk-garuk kepala.
                Saat itu kelas diadakan sore hari, cuaca mendung membuat kelas gelap. Tak lama kemudian hujan deras turun. Kelas yang gelap membuat kami sedikit terganggu. Nindy yang selalu ceria, terlihat diam saja, tiba-tiba dia melihat kebelakang lalu tertawa nyaring, membuat kelas yang tenang kaget.
                “Nindyyyyyyyy,, apaan sih?” teriak Nia teman sebangkunya.
                “tau tuh, dia mah gila, suka tiba-tiba ketawa, gak jelas” timbrung Dirly
                “ih, kalian lihat deh tuh kebelakang” jawab Nindy dengan keras. Semua anak melihat kebelakang dan kebingungan.
                “apaan?” tanya Nia. Aku yang mengerti maksud Nindy tersenyum.
                “tuh kan, ibu aja tersenyum” jawab Nindy. Lalu terdengar Rifan berkata “oohhh” dan tertawa
                “Eh ton, jangan duduk dibelakang lah, ini kan gelap, kulitmu juga gelap, jadi gak keliatan, keliatan matanya doang, serem tauuu” ucap Nindy. Semua orang kembali melihat kearah Toni yang kini sedang tersenyum lebar, memperlihatkan giginya yang putih Rapi.
                “eh gila, serem lo ton, pindah ke depan sono” tambah Arya dengan logat jawanya.
Nindy terus tertawa tak bisa berhenti, sambil sesekali melihat kebelakang ke arah Toni “Di tempat yang gelap, bagian tubuh toni yang terlihat hanya gigi dan matanya saja, itupun kalau dia tersenyum” ucapnya. “Toniii Toni” lanjutnya.
“Nindyyy Nindyy” balas yang lain serentak.
“loh???” ucapnya, Nindy menghentikan tawanya dan kembali menulis, sesekali dia masih cengengesan membayangkan Toni yang tinggal mata dan Gigi.
**
Hari itu saat Writing, saya membolehkan mereka membawa kamus. Sayang Arya dan Aryo tidak membawa kamus, sayapun meminjamkan kamus saya.
Arya yang memang lebih berani dari Aryo meminjam kamus saya dan membawanya ke mejanya. Lucunya, si kembar ini bertengkar hanya gara-gara kamus, bukan pertengkaran yang membuat tegang, tapi pertengkaran yang buat orang tertawa melihatnya.
Saat itu, arya sedang asik-asiknya mencari kata di kamus, Aryo yang bingung dan pusing mengerjakan tugasnya, meminjam kamus Arya, tapi Arya yang memang pelit, tidak memberikan pinjaman.
“ya, minjemlah bentar, kamu tuh egois banget sih” kesal Aryo.
“ntar dong, lagi dipake tau” balas Arya
“dasar pelit, minjem bentar aja napa sih, itu juga bukan kamus kamu tau, itu kamus punya ibu” kesalnya
“iya tau, terus napa minjem?” jawab Arya sambil terus membuka-buka kamus
“jadi orang tuh jangan egois lah, kamu tuh selalu aja pengen nguasain semua nya, gak dirumah gak disini, sama aja” Aryo makin kesal dengan sikap Arya.
“apa sih egois egois, kamu juga egois” jawab Arya.
Merka berdua terus bertengkar layaknya kucing dan tikus, Arya tak mau mengalah, sementara Aryo terus menggerutu. Mereka tak tahu sebagian orang memperhatikan mereka sambil tersenyum melihat tingkah mereka, termasuk saya. Akhirnya, saking kesalnya Aryo menyerah dan memutuskan bertanya pada Dirly.

KISAH DUA SELESAI… ^_~


Cerita di Sekolah_KISAH SATU (ada cinta di sekolah)

Di setiap sekolah, pasti selalu ada kisah. Senang, sedih, tawa, tangis, cinta dan kasih. Apa lagi masa remaja, selalu menyimpan kisah yang menyenangkan, yang membuat setiap orang bilang kalau masa Remaja, adalah masa terindah dalam hidup. Semua setuju, karena masa Remaja, masa dimulainya saling suka-sukaan, naksir-naksiran, bahkan first love dan true love. Tidak hanya itu, saling benci dan permusuhan juga ada. Tapi dalam kisah ini, tak akan kamu temukan permusuhan, saya akan menceritakan kisah yang diambil dari pengamatan saya terhadap murid saya. Bukan hanya pengamatan, tapi ada juga dari curhatan. Hmmm,,, saya ibu guru yang gaul bukan??saya juga heran, kenapa anak didik saya selalu pengen curhat sama saya. Tapi yaaaa, gak apa lah, menambah pengetahuan dan pengalaman. Tapi kalau RAHASIA, saya tak akan bocorkan disini… Your Secret is save sweetie,,,, I promise…

Saya mengamati satu kelas, yang membuat saya betah berada disana, kenapa??karena anak-anaknya lucu, kocak, heboh, dan terbuka. Solidaritas mereka tinggi, akur dan harmonis, dan yang pasti mereka pintar-pintar, jadi gak sulit untuk mengajar mereka.
(Nama-nama mereka saya SAMARKAN, takut teman-temannya yang lain baca, dan tahu, kalau teman sekelas sih udah pada tahu)
***
                Disebuah kelas yang tekenal gaduh dan anak-anak hiperaktif tapi terkenal dengan kelas paling cerdas, setiap guru yang datang pasti betah, karena pelajaran yang mereka berikan begitu cepat dimengerti, walaupun kadang guru kewalahan dengan tingkah mereka. Apalagi, hampir semua anak di kelas itu bawel, saat bertanya maupun menjawab pertanyaan, pasti berebutan, yang ujung-ujungnya gaduh. Tapi jangan salah, sikap mereka yang seperti itu lah yang membuat guru betah, karena, para guru merasa dihargai. Kalau mereka bertanya, itu artinya mereka benar-benar tertarik dengan pelajaran yang diberikan, dan kalau mereka menjawab, itu artinya mereka paham dengan apa yang diberikan.
                Dikelas itu terkenal dua orang yang paling cerdas, dua-duanya cowok, mereka adalah Dirly dan Rifan. Mereka bersaing secara ketat, kalau salah satu nilainya lebih besar, pasti yang satu lagi akan cemberut dan merasa kalah, dan akan membalasnya. Tapi bila salah satu tak ada pasti yang satunya akan merasa kehilangan dan tak bersemangat.
                Rifan dan Dirly amat menyukai pelajaran bahasa Inggris, mereka akan berlomba adu kepintaran saat Quiz dimulai, Rifan anak yang aktif, bawel dan cerdas. Tak bisa diam dan selalu bertingkah, kadang membuat saya pusing dibuatnya, tapi tingkahnya itu bisa memubat perut saya sakit karena tertawa, seisi kelas menyebutnya cacing kepanasan, karena dia memang tak bisa diam. Sedangkan Dirly anak yang cerdas, tidak terlalu banyak tingkah, tapi aktif. Dia terkesan lebih calm, tapi kalau sudah bicara, sama saja bawelnya dengan Rifan.
                Dikelas itu, tidak semua asli suku sunda. Ada salah satu anak yang berasal dari luar Bandung, pindah dan bersekolah disana. Namanya Nindy. Gadis yang manis, polos, ramah, dan sedikit kekanak-kanakan. Saking polosnya, dia tak bisa menyembunyikan rasa sukanya terhadap Dirly. Nindy adalah gadis yang manis, berkulit coklat, bermata bulat dan rambut agak ikal. Selain Nindy ada juga si kembar Arya dan Aryo, murid baru pindahan dari Jawa dan hanya bisa berbahasa Jawa dan Indonesia, aksen medoknya sering jadi bulan-bulanan Nindy.
                Nindy, selalu mengejek Dirly, menggodanya secara terang-terangan, membuat semua temannya malah mengejek mereka berdua, dan menjodoh-jodohkan mereka. Nindy senang sekali membuat Dirly ke GeeRan. Tapi Dirly dengan cuek menanggapinya, kalau Nindy menggodanya, Dirly akan balas menggodanya, membuat seisi kelah gaduh mengejek mereka. Saya pun sering dibuatnya tersenyum, inginnya sih tertawa, tapi malu lah masa tertawa terbahak didalam kelas, apa kata DUnia???
                Setiap diadakan latihan, Rifan dan Dirly pasti berlomba untuk jadi yang pertama mengumpulkan jawabannya. Dan yang pasti, mereka menunggu hasilnya. Maka setelah dibagikan, mereka akan bertanya, siapa yang nilainya besar bu???, saya jawab “lihat aja sendiri”. yang lucunya, Nindy selalu bertanya Nilainya Dirly, dengan wajah polos, dia akan mendatangi saya dan berbisik “bu, nilai Dirly berapa? Pasti bagus ya?, yaaah, nilai saya jelek dong, jangan kasih tau dia nilai saya ya bu”. Lalu dia kembali ke bangkunya sambil membuat tanda, menyentuhkan jari telunjuknya ke bibirnya dan bilang “suuttttt” dengan mata berkedip. Dasar Nindy, bisaaa saja membuat hati saya saya hanya geli.
                Beda dengan Nindy yang menunjukan rasa simpatinya terhadap Dirly. Sebaliknya Dirly seakan tak peduli dan bersikap biasa saja terhadap Nindy, entah memang dia tidak punya perasaan atau hanya caranya saja menunjukan perasaan, mungkin dia tak ingin teman-temannya terus mengejeknya. Tapi kadang dia juga sering bertanya nilai Nindy. Dia selalu berpura-pura melihat nilai “Miss, may I see the score??” lalu dia akan melihat daftar nilai di buku nilai saya, dan menunjuk nama Nindy Maharini.
                Seiring berjalannya waktu, teman-teman mereka semakin gencar menjodohkan mereka. Dengan terang-terangan mereka akan bilang “the best couple in this class is Nindy and Dirly” semua bersorak dengan semangat, bila Nindy mulai menggoda Dirly, mereka akan berteriak “cieeeeeee,,,wittt wiewwww, ehem,,ehem…”
                Pernah suatu hari, Rifan menggoda Dirly, dia bermain-main dengan Dirly, lalu Nindy berkata “fan, jangan gitu dong sama dirly, kan kasian”,,, sontak semua sahabat berkata “cieeeeee”, lalu Nindy melanjutkan “cuman aku yang boleh godain Dirly”,, dan semua bersorak “woooooooo”. Nindy akan tersipu malu, sementara Dirly diam saja.
                Nindy tidak bisa berbahsa Sunda, makanya teman-temannya sering mengerjainnya dengan berbicara bahasa Sunda, seringnya mereka mengajari Nindy bahasa sunda kasar, yang membuat lucu saat dia mengatakannya dengan polos. Nindy yang polos, sering kena jebakan teman-temannya itu, tapi Nindy tahu, teman-temannya itu hanya bercanda, diapun tak pernah marah. Hanya Dirly sering mengingatkan “nin, mau aja lo dikerjain”, maka akan muncul ejekan dari teman-temannya “cieeeeee ngebelaiiiin”.
                **
                Hari itu waktunya “writing” atau menulis, kalau dalam pelajaran bahasa Indonesia “mengarang”, saya menyuruh mereka membuat sebuah cerita tentang IDOLA.
                “ok guys,, this time is to Write because today is Writing day, and I have a topic for you, the topic is “IDOL”, you can tell me who is your idol, why you like him or her, and how is him or her personality, tell me everything you know about them, you can choose your mom as your idol..” ungkap saya  di depan kelas.
                “yaaahhhhh” ucap mereka berbarengan. Memang tak gampang untuk mengarang dalam bahasa Inggris, selain kesulitan dengan Vocabulary atau kosakata, mereka juga sering bingung dengan Grammar alias Susunan Kalimat. Hanya dua orang yang bilang “yeeeeeeeee,, asiikkkkk”, tau lah siapa mereka. Siapa lagi kalau bukan Rifan dan Dirly.
                Saya lihat Rifan dan Dirly begitu antusias mengarang, sementara yang lain masih bingung apa yang harus ditulis, mereka berdua telah begitu semangat menggoreskan tinta mereka keatas selembar kertas. Saya melihat pekerjaan mereka satu persatu, ada yang masih bergulat dalam satu baris, ada yang telah menyelesaikan satu paragraph, ada pula yang masih kosong.
                Sewaktu mereka mengerjakan tugasnya, saya iseng bertanya pada Nindy,  “Nindy, who is your Idol?”
                “Rizki Alatas Miss, he is an actor and a singer” jawabnya, saya tak berfikiran kesana, saya kira dia akan jawab Dirly.
                “I think you will write about Dirly” ungkap saya jujur. Nindy hanya tersenyum manis. Saya melihat Dirly sedikit mendongak dan menghentikan pekerjaannya sejenak.
                **
                Dirly adalah orang pertama yang mengumpulkan, tulisannya sederhana tapi bagus, tak banyak kesalahan yang dia buat, kosa kata yang dia pakai sederhana tapi pas, struktur kalimatnya bagus, dan yang pasti ceritanya menarik. Saya langsung membacanya dan ingin segera membubuhkan nilai  “A”, tapi saya tahan dulu, kali aja Rifan lebih baik dari dia.
                Rifan menyerahkan pekerjaanya, cerita sederhana, kosa kata yang biasa tapi sayang, kesalahan dalam penempatan kalimat terutama personal pronounnya belum tepat, padahal cerita Rifan lebih menarik dari Dirly, jadi saya putuskan Dirly lah yang mempunya nilai besar. Semua telah mengumpulkan. Dirly tak sabar ingin melihat hasilnya, tapi saya sengaja menunda menilainya, saya ingin membacanya lagi di rumah.
                Dirly menghampiri saya “miss, don’t tell my story to everyone, please” bisiknya, dan saya jawab “okay, your secret is save”.
                Saya sedikit terharu dengan cerita Dirly, idolanya adalah sahabat masa kecilnya, yang sekarang telah terpisah, pantas saja dia tak ingin orang tahu, mungkin takut ketahuan Nindy.
 Nindy menghampiri saya dan bertanya siapa idola Dirly, dia bahkan ingin melihat hasil kerja Dirly dan membacanya, tapi saya telah berjanji pada Dirly, jadi saya tak memberitahu Nindy siapa yang diceritakan Dirly. Nindy terlihat kecewa saat meninggalkan meja saya, sekali lagi dia mengatupkan tangan dan memohon,, “miss pleaseeeeee” ucapnya dengan wajah memelas, membuat saya tak tega, tapi saya lihat Dirly juga memohon. Dan sayapun menggeleng pada Nindy.
                Nindy berbalik ke arah Dirly dan berkata “ly, siapa sih yang ada di story kamu? Rahasia banget sih?”.
                “siapa aja deh,,, mau tauuuuuu aja” balas Dirly santai.
                “huuuu” kesal Nindy.
                “cieeee,, cemburu,,, selingkuhan tuh Nin” timbrung Afifa.
**
                Setelah masa Ujian Tengah Semester, kira-kira sebulan setelah itu, saya tak melihat lagi Nindy. Nia sahabat sekaligus teman sebangkunya bilang kalau dia ijin, dibawa ayahnya ke Banten, katanya Neneknya meninggal. Saya tidak merasakan hal apapun, saya pikir hanya akan ijin satu atau dua minggu saja.
                Setelah dua minggu berlalu tanpa Nindy, saya mulai merasakan kehilangan, gadis polos yang sering membuat seisi kelas tertawa, dan membuat saya tersenyum, kini tak ada. Saya melihat dirly juga sedikit murung, apa mungkin karena tak ada lagi Nindy?
                Lagi-lagi saya bertanya kemana Nindy, setiap saya masuk kelas pasti saya tanya Nindy, entah murid saya ada yang iri atau menyangka saya pilih kasih atau apa, tapi memang saya merasa ada yang kurang tanpa Nindy. Bukan hanya Dirly yang sering digoda Nindy, teman yang lainpun pernah digodanya, tapi bukan berarti Nindy gadis yang centil, dia sama sekali jauh dari kesan Centil dan genit, godaan Nindy bukan seperti itu, Nindy anak yang polos dan baik, dia hanya menggoda dengan kata-kata sindiran yang bertujuan untuk bercanda, bukan hal serius.
                Arya dan Aryo juga salah satu korban Nindy. Mereka berdua sering tersipu malu saat Nindy menggodanya, Nindy bilang dia adalah fans sejati si kembar. (nanti akan saya ceritakan di kisah dua)
                “nia, ada kabar dari Nindy?” tanya ku pada Nia
                “enggak bu” jawabnya
                “dia dinikahin papanya bu” celetuk Cipta, anak cowok berkulit putih yang sering menggoda Nindy dan Dirly.
                “siapa tuh yang bilang dinikahin??awas ya ngomong macem-macem” balas Dirly
                “wuuuuu, takut niyeeee” jawab Cipta
                “ah Dir, lo mah waktu dia ada cuek, dia gak ada galau” ucap Roni
                “becanda kaliii, siapa juga yang peduli” jawab Dirly
                “yeeee Dirly galau tuh, Nindy dinikahin” goda Cipta.
                “udah, mudah-mudahan Nindy secepatnya kasih kabar” ucap saya, berusaha mencairkan suasana.
                Memang sedikit berbeda tanpa adanya Nindy, bukan sedikit tapi banyak. Seakan keceriaan hilang setengahnya tanpa dia.
                Sampai akhirnya Ujian Akhir Semester tiba, dan Nindy juga tak ada. Saya lihat di absensi peserta ujian, tak ada nama Nindy disana, apa Nindy resmi dikeluarkan? Atau dia keluar. Saya mencari tahu dari Nia.
                “nia, Nindy keluar ya?” tanyaku
                “iya bu, ayahnya mengajaknya pindah lagi, Nindynya sih gak mau, dia juga nangis waktu nelpon Nia, tapi ayahnya bersikeras, Nindy kan gak punya sodara disini, jadi dia harus ikut ayahnya” ucap Nia.
                “yah, mudah-mudahan Nindy betah ditempat barunya, dan ayahnya tak mengajaknya pindah lagi, kasihan dia, harus menyesuaikan diri terus dilingkungan baru” ucapku, menenangkan diri sendiri.
                Sungguh, saya sedih Nindy pergi, saya tak tahu apa yang harus dikatakan, dia tak sempat berpamitan pada saya, bahkan pada teman-temannyapun tidak. Saya selalu ingat senyum Nindy, gaya bicaranya yang polos, dan kata-kata konyolnya yang membuat semua tertawa. Saya yakin dimanapun Nindy berada, dia akan gampang menyesuaikan diri, karena Nindy anak yang baik hati dan ceria, dia tulus dalam berteman. Saya akan selalu mengingat Nindy dan senyumnya. Semoga Nindy mendapatkan Cinta sejatinya yang tak bisa dia dapatkan dari Dirly.
SPECIAL FOR :   NINDYA MAHARANI

Jumat, 09 Desember 2011

My lovely brother

Bisa kamu bayangkan hidup tanpa seorang ibu?, sedih, berat banget, sepi, dan sering iri sama orang lain. Apa lagi buat anak perempuan umur 15 tahun kaya aku.
            Hai, aku chika, nama panjangku Rashika Ratu Pramudya. Sekarang aku baru masuk kelas 1 SMA. 5 bulan lagi aku genap berumur 15 tahun. Aku dan sahabatku Letta memutuskan untuk masuk sekolah yang sama, SMA terpavorit di Jakarta. Sebenarnya agak malas sih masuk SMA ini, soalnya kakaku Rizki Raditya Pramudya sekolah disitu juga, kalau aja kakaku ini biasa-biasa aja sih ga kan males satu sekolah sama dia, tapi ini secara kakaku itu terkenal banget di sekolahnya, dia menjabat sebagai ketua OSIS dan kapten basket juga, udah gitu dia langganan juara olipiade... ckckck repot kan, secara aku ini biasa-biasa aja. Hufff...! selain cerdas dia jug lumayan keren, makanya sering jadi incaran cewe-cewe gitu deh.. beda banget sama aku, aku ga terlalu cerdas tapi ga bodo juga, ya termasuk anak teladan and pinter lah, makanya bisa masuk SMP and SMA pavorit juga, bedanya aku ga suka ikut eskul makanya ga aktif di sekolah,, selain sering sakit males juga sih ikut eskul gitu, cape kayaknya..
            Selain karna ga mau pisah dari my bestfriend Letta dan kita dah janji bakalan sama-sama terus, aku juga pengen buktiin sama kakaku yang super duper jutek itu bahwa aku juga bisa masuk ke sekolah pavorit dan aku juga layak masuk sekolah bergengsi, ya walupun harus nahan bete tiap hari ketemu ka Rizki di Sekolah. Aku juga pengen bahagiakan papa, orangtua tunggalku. Kalau si Letta sih cuman nerusin tradisi keluarga, maklum semua keluarganya alumni sekolah ini, kakek neneknya, mama papanya, pokoknya smua keluarganya masuk sekolah ini, nah karna si Letta bungsu di keluarganya dia harus mesti kudu masuk sekolah ini juga, ga tau tuh nanti anaknya dia masuk sekolah ini apa ga... Letta sendiri bilang gini “Gengsi dong gw kalo ga masuk sekolah ini”,, ampun ada ya kluarga yang kaya gitu.
            Waktu aku bilang ke Papa aku lulus masuk sekolah pavorit, papa langsung meluk aku, dia bangga banget, dah gitu dia ga henti-hentinya ngeliatin nilai hasil ujian masuk aku yang bagus-bagus,,, kalo si Rizki sih biasa aja, emang cuex sih dia orangya. Aku seneng banget kalau liat papa seneng dan bangga sama aku, ya walaupun aku jarang banggain papa, tapi papa selalu bilang bangga punya aku sama Rizki, dia bilang kami berdua adalah mataharinya, harta yang paling berharga buat dia. Aku selalu terharu kalau pap bilang itu, papa adalah orang yang lembut, penyayang, dan perhatian bagai seorang ibu, tapi dia juga tegas dan punya aturan ketat buat kami berdua, misalnya, kami ga boleh telat bangun pagi, ga boleh telat solat, harus mandiri terus paling lambat pulang skolah jam 5 kalo ada kegiatan kalo ga ada ya jam pulang sekolah, kalo mo main mesti pulang dulu. Papa ga pernah marah apalagi tempramen, kalau kita salah papa cuman ngingetin akibat perbuatan kita, nah terus kita jadi malu sendiri dan janji ga ngulangin kesalahan kita. Papaku Aditia Pramudya adalah seorang direktur perusahaan besar, tapi di tengah kesibukannya dia selalu meluangkan waktu buat keluarga, sebulan sekali dia sengaja ngeluangin satu hari buat bersama kami, walaupun itu dirumah aja, tapi selalu aja ada kegiatan yang menyenangkan waktu sama papa, kalau libur sekolah baru dia selalau ngajak kami jalan.
            Hari ini hari pertama aku masuk sekolah, setelah melaksanakan OSPEK selama 3 hari yang amat sangat melelahkan dan menyebalkan tapi menyenangkan juga sih, walaupun aku adik dari sang ketua OSIS tapi ga ada perlakuan khusus buatku, bahkan sampai saat ini belum ada yang tahu kalau aku adik dari Rizki yang terkenal itu, kecuali Letta sahabatku. Aku dan Letta ga satu kelas, tapi kelas kita bersebelahan, jadi ga masalah. Selama masa OSPEK aku punya teman baru dan mudah-mudahan jadi sahabat aku kaya Letta, namanya Dinda dan Vania, Dinda orangnya pinter banget, dia pakai kacamata tapi ga klihatan culun, malah modis banget, Vania orangnya seru agak bawel tapi cantik banget. Terus Letta juga punya temen baru namanya Riani, dia agak tomboi dan kalo ngomong ceplas ceplos, kami manggil dia Rian.
            Hari ini jadi salah satu hari bersejarah buat aku, akhirnya aku pakai seragam putih abu juga, seneng banget...
            “Tid....tid....” suara klakson mobil Letta. Ya, bener banget walaupun aku satu sekolah sama Rizki tapi aku ga pernah pergi atau pulang bareng, waktu SMP juga gitu, aku nebeng mobil Letta aja, Rizki sih pakai motor kerennya itu, salutnya aku sama dia, dia beli motor itu hasil dari hadiah olimpiade, uangnya dibeliin motor, waktu dia beli lap top juga hasil dia kerja part time, padahal kami lumayan kaya lho, tapi papa ga pernah manjain anak-anaknya katanya takut kami jadi sombong, makanya apapun mesti kerja keras.
            “Hai ta?..” sapaku menghampiri mobilnya Letta.
            “Woi... wih keren lo pakai putih abu, cocok banget ya kita, tapi rok lo kepanjangan, masa di bawah lutut gitu, cupu tau” cerocos dia.
            “ya biarin lah, biar ga jadi pusat perhatian..”jawabku ngasal.
            Lalu Letta turun dari mobilnya, “liat nih gw...” dia memamerkan rok mininya, cocok sih ya walaupun Letta ga putih tapi kulitnya bagus banget, eksotis lah, item tapi jenjang dah gitu mulus...
            “Gila lo pendek amat,, ga risih pakenya?”
            “Ga lah, lagian ga ada peraturan khusus kan?, ya udah berangkat yuk”
            “Hayuk, dah ga sabar nih pengen cepet masuk.... hahaha”
***

            Akhirnya kita sampai juga di sekolah, kita langsung lari menuju kelas, di depan kelas dah ada 3 orang yang manis-manis nunggu duo princess datang,,hahah lebay...
            “Hai girls....” sapa ku dan Letta.
            “Halo sahabat-sahabat kami...hihihi” sapa mereka ber3.
            “Ta, lo sebangku sama gue ya, kan kita sekelas...” Lapor Rian.
            “Pasti dong!!” jawab Letta.
            “Chik, sorry ya gue dan sebangku sama Dinda, tapi lo tenang aja, kita dah siapin bangku buat lo, di depan bangku kita tentunya...hehehe” sekarang laporan dari Vania.
            “Ya udah ga apa-apa, yang penting deket-deket sama kalian, biar bisa ngerumpi...”
            “Ya, sahabatku yang cantik ga da temenya deh...” rayu Letta.
            “Ya udah kita ke kelas dulu yuk, bentar lagi upacara”
            “Ok,, Hayuk” sementara aku, Vania dan Dinda masuk kelas, Letta dan Rian pun masuk kelasnya. Setelah menyimpan tas kami berlari ke lapangan upacara.
***
            Setelah selesai upacara, kami kembali masuk kelas, fiuh... panasnya Jakarta...
            “Loh ko ada tas lain di bangkuku sih? Kan tadi ga ada..” aku nanya kebingungan, sementara Vania dan Dinda geleng-geleng kepala. Kayaknya tas cowo nih (ngomong dalem hati). Aku ambil tasnya dan diliat-liat kali aja aku kenal, dan... “woi ngapain tas gue lo!” suara yang aku kenal datang dari belakang. Dan waktu aku noleh ke belakang....wow, ternyata benar, Raja cowo yang waktu OSPEK ngerjain aku terus sampai aku mesti di hukum sama kakak kelas. Dia cowo yang paling nyebelin ke 2 setelah kakaku, cowo sotoi yang jail abis, narsis banget and sok kecakepan. Iewh,,, knapa mesti sekelas sama dia sih.
            Raja: “Lo lagi Chiken, ngapain lo disini?”
            Aku  : “lah, harusnya aku yang nanya kenapa tas kamu ada di sini, ini kan bangkuku?”
            Raja : “oh, ya maaf gw ga tau kalau ini bangku lo, lagian tadi gw kesiangan trus buru-buru ke lapangan, dah gitu ga ada bangku kosong lagi, smuanya dah terisi tas, kecuali bangku ini, ya sebangku ma gw ga apa-apa kan?”
God, Raja minta maaf,, ga salah? Apa dunia mau kiamat?? Dan baru aja aku mau ngomong, dia ngeduluin.
            “Mestinya sih ga apa-apa, lo mestinya seneng sebangku ma orang cakep kaya gw, mana ada coba cewe biasa aja kaya lo bisa deket-deket cowo cakep kaya gw?”. Aduh pengen banget sewot sama dia, tapi udah ah males, dah cape banget.. dia kayaknya heran aku ga bales omongannya, tapi karna cape juga kali ya, akhirnya dia malah duduk sambil ngipas-ngipasin dirinya. Aku noleh ke belakang, cari penjelasan dari Dinda dan Vania, tapi mereka sekali lagi geleng-geleng kepala.
***
            Ga selang beberapa lama, guru pertama datang.. wow inilah waktunya rahasia ku terbongkar... aku berharap sih kalau kakaku sekarang ga terlalu terkenal kaya SMP dulu, bosen kan tiap tahun jadi incaran cewe-cewe terus jadi perbandingan guru-guru...
            Guru pertama masuk, pelajaran Matematika,,, Gosh, I Hate it! Setelah dia memperkenalkan diri, dia mulai mengabsen kami satu persatu... giliran dindanih…
            “Dinda Lestari”
            “Hadir bu”
            “Raja Putra Pratama”
            “Raja yang ganteng hadir buu..”
Ga tau lagi deh siapa yang di absen bu guru, aku terlalu gugup buat liat reaksi bu guru waktu baca nama ku.
            “Rashika Ratu Pramudyaa..”, “PRA-MU-DYA, “ bu guru mengeja nama belakangku,
            “Rashika?” sekali lagi bu guru baca namaku...
            “Hadir bu..”
            “Oh jadi kamu Rashika, adiknya Rizki OSIS bukan?”
            “Iya bu,”
            “emhh, pantes nama belakangnya sama, Riski itu hebat loh, dia ketua OSIS terus kapten basket, tapi dia ga pernah lupain pelajaran, bahkan kemarin dia juara Olimpiade Matematika, hebat ya?” bu guru nyeritain Rizki kaya nyeritain orang tua yang bangga sama anaknya.
            “Rizki gimana di rumahnya? Rajin?”
            “ya gitu deh bu” aku jawab seadanya
            “Oh, pasti kamu juga se cerdas dia ya,”
            “ga terlalu sih bu, biasa aja” aku jawab sekenanya.
            “Persis Rizki, dia juga rendah hati sperti kamu loh.”
            “Makasih bu..”
            “Mudah-mudahn kamu bisa kaya Rizki ya?... dia populer banget di sekolah ini.”
            “Amin bu”
Akhirnya berakhir sudah pertayaan seputar Rizki, dan bu guru melanjutkan absenannya.
            “Jadi lo adenya si Rizki?”Raja nanya sambil bisik-bisik... aku cuman lirik jutek aja sama dia.  “Cocok sih, sama-sama jutek.” Dia nambahin.
            Tuh kan bener, rahasiaku terbongkar, sekarang semua temen sekelas tau aku adenya Rizki, bentar lagi satu sekolahan bakal tau aku adenya, trus pasti smua guru-guru tau dan aku dikenal karna kakaku bukan karna aku...sebeeeeeelllll....
***
            Di kantin semua mata temen-temen ngelirik aku, ga tau deh pada ngomongin apaan, pasti seputar Rizki, mungkin lagi ngegosip kalau Chika yang biasa aja, berantakan banget adalah adik dari seorang Rizki yang cakep, rajin, rapi dan cerdas banget...hahahah...
            Udah cukup bete dengan pandangan mata teman-teman, ini lagi 2 sahabat baruku terus-terusan ngerecokin aku soal rizki.
            Vania : “Chika, beneran lo adik Rizki?Asli?”
            Dinda : “iya lah liat aja nih mukanya, mirip kan?”
            Vania : “ Iya juga sih, lo mirip sama Rizki, mata kalian yang bulet terus Jernih gitu, gw suka liatnya...hehehe”
 ”Beneran nih, liat aja bentuk mukanya mirip banget, ya walaupun lo agak oval, tapi mata, idung lo mancungnya sama, bedanya cuman bibir kalian sama rambut kalian, tapi kalo rizki rambutnya panjang kaya lo or lo yang rambutnya pendek, pasti dikira kembar,, eh postur tubuh beda deng...hahahah” tambah Rian yang baru dateng sama Letta... penyebaran berita cepet juga ya...
Dinda : “Lo tau juga Ri?”
Rian     : “Tau lah, Letta kan sahabat Chika dari SMP.”
Dinda   : “ Oh iya,,,kirain mau dirahasiain juga sama dia.”
Rian     : “ tadinya gitu, tapi ngapain juga orang satu sekolah dah tau ko dia adenya Rizki, Rizki kan populer banget, sekecil apapun berita tentang dia pasti gampang nyebar, dan lo bakal terkenal deh, ya ga chik.”
Aku bener-bener udah ga tahan, aku langsung bediri sambil mukul meja trus teriak-teriak “udah deh, stop talking about Rizki, cape gw dengernya, dan jangan pernah lagi banding-bandingin gw sama Rizki, gimanapun juga kita beda tau, dan kalau kalian suka and ngefans sama dia, samperin dia langsung, ga usah ngerecokin gw, gw ga punya urusan sama dia, ngerti! Aku lari, dah ga tahan pengen nangis, aku tau semua orang ngeliatin aku, waktu aku pergi dari kantin, sekilas aku liat Rizki tapi aku ga peduli, aku lari nyari tempat sunyi, berharap ga ada yang ngikutin aku. Tapi aku kaget ternyata..
“Kalo lo mau nangis, nangis aja, keluarin semua kekesalan lo” Rizki ngikutin aku, dan sekarang dia duduk di samping aku.
“Kenapa lo ga pernah cerita soal ini ke gw, kenapa lo pendem semua perasaan lo tentang gw?, knapa lo diem aja kalo lo risih satu sekolah ma gw, knapa lo ga bilang kalau sering di banding-bandingin ma gw, ya gw tau kita sering dibanding-bandingin tapi slama ini lo diem aja, gw kira lo ga knapa-napa, knapa lo ga bilang slama ini lo benci sama gw?” kata terakhir Rizki nusuk hati, aku ga pernah benci sama dia ko... aku berusaha buat ngomong walau sulit.
“Aku ga benci sama kakak, aku cuman ga suka terus-terusan dibandingin sama kakak, aku juga ga bisa jadi sehebat kakak, aku ga bisa jadi harapan semua orang, aku ya aku, kakak ya kakak, knapa mereka smua ga bisa ngertiin aku, knapa mereka selalu nyangka aku sama kaya kakak, aku ga mau dikenal karna kakak, aku pengen dikenal sebagai aku, aku ga benci sama kakak aku sayang kakak, sayang banget.” Meledak smua unek-uneku, tapi aku lega.
“Kakak juga sayang banget sama kamu, kakak kira dengan cuek sama kamu, kamu bakal nyaman, tapi ternyata smuanya malah nyakitin kamu, mungkin ini semuanya salah kakak, kakak kurang perhatian sama kamu, maafin kakak ya dek.” Ka Rizki ngusap kepala aku dan meluk aku,, kalo ngusap kpala sih biasa tapi meluk??aneh banget deh rasanya, tapi aku seneng.
“Kaka ga salah ko, harusnya chika yang minta maaf sama kakak, pasti tadi kata-kata chika nyakitin kakak, chika ga bermaksud gitu sama kakak”
“iya sih, nyakitin dikit, tapi yang lebih gedenya kaget aja tau perasaan kamu slama ini kaya gitu, kakak akan lebih sakit kalau liat kamu sakit apalagi terluka sampai nangis kaya gini.”
Dug, ada sesuatu yang menyayat hatiku, tapi sesuatu yang bikin aku terharu bukan bikin aku sakit, aku ga pernah nyangka ternyata sebesar itu rasa sayang kakaku sama aku, aku kira aku adik yang ga pernah kak Rizki harapkan.
“Mulai sekarang aku ga akan nutup diri lagi ka, aku ga akan nutupin jati diri kalau aku adik kaka, kalau mereka nanya aku adiknya kakak, aku akan jawab dengan bangga, Iya terus knapa?iri aku punya kakak super keren kaya ka Rizki?”
“Hmmm, mulai deh lebainya, tapi kamu selalu bisa bikin kakak senyum dek,, bisa aja kamu”
“Iya dong, aku kan sayang sama kakak”
“Ya udah mulai sekarang, kamu pergi dan pulang bareng kakak ya, biar kakak juga bisa jagain kamu”
“Wokeehhh,,, Siap bos!”
“Yuk masuk kelas, dah bel tuh”
“Hayuk, anterin ya... sekalian pamer”
“Emang kakak barang pameran?” Sekarang ka Rizki malah jitak kepala aku.

_TAMAT_

Kamis, 17 November 2011

Aku dan Sahabat part. 17

Sebulan sudah kepergian fatir, tapi vita tetap sama, dia jadi gadis pemurung, tak ada lagi senyum terlukis dibibirnya, tak ada lagi keceriaan terukir di wajahnya, tak ada lagi tawa menghiasi hari2nya, vita yang ceria, enerjik, jail, pintar, kini tinggal kenangan, pergi bersama fatir yang telah pergi, beribu bujukan dari sahabat2nya tak mampu membawa kembali vita yang dulu, tak ada lagi kejailan vita, tak ada lagi celotehan vita, tak ada lagi becandaan vita…kini vita bagai putri yang terkurung dalam kesedihan,,, ..stefan menghampiri vita yang duduk diam di perpustakaan, buku yang dibukanya tak dia baca,,mungkin kalo buku itu bicara, dia akan memaki vita yang membiarkannya menunggu untuk dibaca…tak ada kabar dari fatir, nomor hp’a yang dulu tak aktif lagi, fatir benar2 menghilang dari kehidupan vita…itu yang membuat vita semakin sakit hati, dia bukan hanya pindah rumah tapi menghilang untuk selamanya…..

Stefan : vit, sampai kapan sih lo kaya gini?lo inget syapa yang bikin gw berubah?,  itu elo vit, lo selalu semangatin gw, lo yang nyebarin rasa kasih sayang seorang sahabat ke gw,, gw tau gw ga kan bisa gantiin fatir, tapi vit lo mesti membuka hati untuk orang lain, se tidaknya membuka hati untuk sahabat lo yang lain,,lo ga bisa gini terus, kita yang liat lo kya gini jadi ikutan sedih, rasanya hari2 kita itu kelabu tanpa ada keceriaan lo….mana vita yang selalu semangat?

Vita tak merespon, dia menutup bukunya, berdiri lalu pergi dengan berurai air mata…
Stefan kesal, dia terdiam….hanya fatir yang bisa bikin vita kembali, Cuma fatir tak ada yang lain…

Setahun sudah fatir pergi, mereka merayakan kenaikan kelas mereka…..di pelataran sekolah, mereka berkumpul, maria jadi juara kelas disusul Stefan, milla berhasil masuk 5 besar, sedangkan vita hanya mendapat rangking ke 15, itu pun sudah bersyukur dia masih dapat rangking, karena slama ini dia ga yakin kalo dia benar2 belajar….
Milla : selamat ya mariong lo jadi juara kelas..
Maria : iya mildut,,slamat juga buat lo, slamat juga stef..
Stefan : iya masama,,vit lo juga slamat deh,,lo ga kecewa kan ma hasilnya?
Vita : enggak ko, gw malah aneh banget bisa naik kelas,,slama ini kan gw asal2an belajarnya….
Maria : ya udah, gimana kalo untuk merayakan kenaikan kelas kita, mala mini kita kumpul di kafe, biar gw yang teraktir deh….
Milla : serius lo?
Maria : serius dong…kalian mau ga?
All : setuju…
Vita : em, gue ga ikut ya,,
Stefan : lo knapa sih vit, udah lo ikut aja, kan kita seneng2, ajakin kk lo juga, mreka kan slalu ada saat kita seneng.
Milla : bener tuh, apalagi kk lo vito dia ga boleh absen deh, mesti hadir,,,
Vita : gw ga janji deh, mungkin kk gw bisa tapi gw lagi males keluar.
Maria : lo jgn gitu dong vit, ini kan demi kita, ya kalo lo mang ga mo dirayain se’ganya lo hargain gw lah…
Vita : aduh maria, bukan gw ga ngehargain lo, tapi gw bner2 lagi ga mood
Stefan : sejak ga ada fatir, lo ga pernah punya smangat ngerjain apapun, semua lo bilang lagi ga mood, cuman fatir kan yang bisa bikin mood baik lo balik lagi…
Vita : stef ko lo ngomongnya gitu, gw….(dia menyadari kalo kata2 stefan benar),,,ok, gw ikut tar malem,,
All : nah gitu dong..
Maria : tapi lo ga kepaksa kan?
Vita : enggak ko, gw mau lupain fatir, dia ja dah ga inget ma gw, ngapain juga gw mikirin dia terus…
Milla : itu baru my sunshine….
Vita : jgn pake sebutan itu lagi, karna moonlight nya dah ga ada.
Milla : iya deh cantik….
Vita memandangi raportnya di kamar,, sambil member makan favi…
“favi..liat nih raport mami jelek banget,,ini semua gara2 daddy km tuh..knp sih dia mesti pergi, knapa juga gw ga bisa lupain dia..pasti sekarang dia dah punya sahabat baru yang cantik, baik, pengertian, seksi, pinter de el el deh,,ato mungkin dia dah punya pacar???faviiii…tolongin mommy dong, bilangin sama daddy fatir jangan pernah lupain mommy, jgn pernah selingkuh dari mommy, dia mesti kembali kesini.. mommy kangen…fatiiir, mungkin lo ga tau gimana perasaan gw ke lo, tapi gw harap kita punya ikatan batin, gw kangen ma lo, gw nyesel banget pernah bilang benci sama lo, sesungguhnya gw cinta sama lo, gw ga mau pisah dari lo…gw mohon fatir, lo kembali kesini…ato gw bakal nyusulin lo ke manado..iya bener, knapa gw ga susul dia ja, tapi alamatnya dimana ya??pduli amat deh, yang penting nyampe manado dulu,,gw mesti siap2 ah..”

Vita  berdiri dan berbalik, dia terkejut, tertegun tak percaya dengan penglihatannya..
“lo ga perlu jauh2 ke manado, dan pusing2 cariin orang yang bego bernama fatir…karena orang itu ada di depan lo skarang…” fatir berkata dan memamerkan senyum termanisnya…
Vita : fatir, ini beneran lo kan?
Fatir : iya lah syapa lagi…apa kabar vitak???
Vita tak dapat berkata-kata,  dadanya sesak, setiap kata yang ingin dia keluarkan, setiap cacian yang ingin dia ungkapkan tercekat di kerongkongannya,,,alhasil dia hanya bisa menangis lagi…dia pun menghambur kpada fatir dan memeluknya erat…dua sahabat itu telah kembali, mreka saling melepas rindu dan menikmati masa2 berduanya…
Fatir : gw ga akan lepasin lo lagi, gw ga akan tinggalin lo lagi, gw mau kita selalu bersama, maafin gw vit, gw bener2 bodoh dah niggalin lo..
Vita : lo bukan hanya bodoh tapi juga jahat, lo bener2 ga punya hati..lo siksa gw, lo nyebelin fatir… (menangis di pelukan fatir)
Fatir : maafin gw, lo mau kan? kita jalin lagi hubungan persahabatn kita yang telah lama putus..
Vita : gw dah ga mau jadi sahabat lo,,,
Fatir : lo ga seneng gw balik lagi?
Vita : enggak, gw dah coba lupain lo tir, tapi sayangnya ga pernah bisa,,lo ninggalin gw gitu aja sekarang seenaknya aja lo minta maaf ma gw, lo pikir gw apaan? Lo pikir ga perasaan gw kaya gimana?
Fatir : maafin gw vit, gw tau gw salah, gw nyesel banget,,skarang terserah lo mau hukum gw kaya apa, gw terima apapun hukumannya, gw jg rela diapain aja ma lo, gw rela vit, asal lo maafin gw, dan jadi sahbat gw lagi..
Vita: ga segampang itu tir..
Fatir : skarang lo bilang, gw mesti ngapain?
Vita : lo ikut gw aja ke kafe, ngumpul ma anak2, mreka dah kangen ma lo….
Fatir : terus soal kita?
Vita : kita omongin nanti aja..lo ga kangen ma favi?
Fatir ; gw kan dah main2 ma mreka tadi sebelum lo pulang..
Vita : jadi lo dah lama disini?
Fatir : lama banget, sampe denger smua curhatan lo ma favi
Vita : dua kejahatan lo tuh
Fatir : apaan?
Vita : tau deh…
Anak2 dah pada kumpul di kafe,, mereka nunggu vita yang ga muncul2…
Maria : duh, mana sih nih si vita..
Milla : apa dia ga jadi ya…
Maria : jangan dong,,
Stefan : coba gw telpon aja deh,,,
Andi : ide bagus tuh…

Baru aja Stefan ngambil telponnya vita dah dateng, dengan senyum terlukis dibibirnya, tak seperti biasa dia terlihat lebih ceria, mereka semua berfikir kalo vita benar2 mau lupain fatir..
Reza : weisss…senyum2 aja nih, dah rela kayaknya,,
Vita : emm,. Gw ada kejutan buat kalian semua…
Milla : ya ampun vita, kita dah cukup terkejut ma perubahan sikap lo yang drastis, emang mo ngasih kejutan apa lagi sih??
Vita : panjulll,,,,

Fatir kluar dari tempat persembunyiannya..
Fatir : halo semua,,,,
All: fatiiirrrr………..
Stefan : ini beneran lo tir?
Fatir : iya dong,,gimana kabar kalian?
Milla : baik banget,,,lo jahat ya pergi ga bilang2…
Fatir : maafin gw deh,,
Maria : selamat bergabung kembali fatir..
Fatir : thanks maria,,eh kya’a ada yang perlu dikenalin nih? Syapa tuh ya?
Vita : iya nih, maria bawa cowo cakep ga dikenalin ke kita nih..
Maria : oh ini cowo gw,,,nmanya bisma..
Bisma : halo semua, smoga kalian bisa nerima gw,,maria dah cerita banyak soal kalian..
Vita ; oh gitu ya,,hai bisma, gw vita…
Bisma: lam kenal vita, fatir,,yang lain dah knalan ko tadi..
Favi : lam kenal bisma…

Milla : udah, pesen makanan yukk, laper nih…
Stefan : emangnya km mo mkn apa sayang…
All : hah???sayang???
Stefan : oh gw lupa, kita dah jadian tadi siang, ya kan milla sayang
Milla : eheheheheh,,iya nih,,jadi pengen malu…
Vita : emm., pada punya pacar aja nih, heh reza andi, klian mo jadi jomblo slamanya?
Reza and andi: iya nih, kita keduluann..
Fatir ; terus kita pacarannya kapan?
Vita : apa??ih km aneh deh,,,
Milla : udah tir, tembak aja, dia pasti terima ko
Fatir : syapa takut..

Fatir pergi,,,
Vita : loh, ko mlah pergi sih…
fatir kembali dengan membawa seikat bunga….diikuti vito dan linny yang bawa serta favi..
fatir berlutut dihadapan vita…
fatir : vita sahabatku tersayang, hari ini aku mo ungkapin perasaan aku yang sebenarnya, aku sayang banget sama kamu dan aku juga cinta mati sama kamu,,aku mau kamu jadi pacar aku, apa kamu mau jadi pacarku dan terima cinta aku?
All : terima vit,,,
Fatir : dihadapan sahabat2 kita dan dihadapan kakak km,. juga dihadapan anak2 kita..favi,,,aku harap kamu ga nolak cintaku… I wanna be your boy friend and I promise I will not leave you alone anymore.. want you be my soulmate?
Vita : I really wanna that,,I love you too fatir… (vita megang tangan fatir..)
Fatir : are you sure???
Vita : yes, I wanna be your soulmate..
Fatir : jadi kita jadian nih,,
Vita : iya panjul…
Fatir : ko panjul sih,,
Vita : iya my moonlight
Fatir : I love you my sunshine..i always love you
Vita : I love you too my moonlight
All : yeeeee….cium dong tir..

Fatir pun mencium kening vita,,,mereka semua bahagia,,,dan berdansa..
Linny <3 Rangga, Maria <3 Bisma, Milla <3 stefan dan Vita <3 Fatir,,, reza, andi dan vito seneng2 dengan joget2 sendiri…

Favi menghindar dari keramaian..merka duduk berdua di kursi ayunan, saling melepas rindu yang tlah lama tersimpan
Fatir : sunshine, gw janji ga kan tinggalin lo lagi, gw cinta and sayang banget ma lo
Vita ; gw juga moonlight,,,gw ga kan mau ditinggalin lagi…kita jaga baby favi kita ini, sekarang babaynya dah nambah banyak nih.
Fatir ; lo pinter juga jaga hamster dah ada berapa tuh,,
Vita : harusnya sih 12, tapi mati ma dimakan kucing 2 jadi tinggal 6 deh,,
Fatir : lo dah kasih nama blom?
Vita : belom, syapa dong
Fatir : yang ini kan induk favi, yang ini bapak favi, nah anak2’a favi 1, 2, 3,4,5,dan favi 6..
Vita : ga enak banget sih..
Fatir : terus apa dong..
Vita : nah yang dua ini kan betina, kita kasih nama mildhut ma mariong aja, terus yang 4 kan jantan, kita kasih nama Stefan, reza, andi ma vito…haahaha
Fatir : entar merka marh lagi?
Vita : biarin aja, mreka harusnya bangga namanya dijadiin nama cucu2 kita..
Fatir : ko cucu?
Vita : kan anak2nya favi boy and favi girl…
Fatir : lo bisa aja ya…

Merka bercanda berdua, menikmati masa2 yang telah lama hilang…semua senang, semua kembali,,keceriaan yang hilang dari diri vita telah kembali…

_TAMAT_

Nb : terimakasih yang dah setia baca, dan mau nunggu lama,,semoga ceritanya ga mengecewakan…

aku dan sahabat part.16

Stefan mengajak vita ke kafe… yang dimana di kafe itu ada sebuah tempat romantis yang sengaja dipesan Stefan…di atas sebuah kolam mereka duduk berdua, pelayan kafe memberikan pelayanan yang super romantis,,diiringi lagu a walk to remember dari mandy moore,,,
Stefan : sorry ya vit, gw ngajak lo nge date mendadak, lo bahkan belom ganti baju..
Vita : lo tau ga, bukan masalh ganti baju tapi masalhnya gw blom mandi, lengket banget nih keringat…
Stefan : iya sorry,
Vita : emang lo ga bau apa?
Stefan : enggak ko, lo mandi ga mandi tetep wangi, cantik lagi..
Vita : apaan sih lo?mo nge gombal ma gw? Ga ngaruh kali…
Stefan : syapa yang gombalin lo, jujur dari hati gw kali…
Vita : terserah lo deh…
Stefan : mo dansa ga? Lagunya enak tuh..
Vita : males….ya udah ah, cepetan lo mo ngapain ajak gw k tempat kya gini,,
Stefan : emmhhh, tapi lo jgn marah ya, ato musuhin gw ato apapun,,
Vita : lo abis bikin salah apa sih?
Stefan : mungkin gw blom bkn salah, tapi mungkin bisa jadi malah bikin salah
Vita : aduh udah deh, pusing gw, gw lagi ga mood banget ngomong muter2..to the point aja deh..
Stefan ; vita, disini ditempat ini, gw mo ngakuin sesuatu ma lo..
Vita : iya, apa?
Stefan : gw cinta ma lo,,,gw tau gw terlalu cepat nyatain itu, tapi gw bener2 cinta mati ma lo, gw ga mau terlambat, gw ga mau menyesal nantinya…jujur vit, sjak pertama kali ktemu lo, sbenarnya gw langsung suka ma lo, dan smakin hari suka itu makin bertambah dan berubah jadi rasa cinta dan sayang, mk’a gw beranikan diri buat ungkapin perasaan ini ke lo hari ini, meskipun gw tau ini terlalu cepat buat lo… skrang gw pengen tau jawaban lo, lo mau ga jadi pacar gw?

Vita terdiam, dia kaget atas pengakuan Stefan, bukan ini yang dia harapkan, Stefan memang charming tapi dia belum siap kalo harus pacaran ma Stefan, bukan saat ini, mungkin lain kali tapi dia juga ga yakin kalo Stefan lah yang bakal jadi pacar dia, vita cuman memikirkan satu cowo dan cowo itulah yang slama ini bisa bikin vita bahagaia, di sisi cwo itu lah dia merasa nyaman, dan dengan cowo itu dia selalu bisa tersenyum…
Stefan menunggu jawaban dari vita,..
Stefan : vit, apa jawaban lo?
Vita : emm, stef, gw tersanjung banget lo nyatain prasaan lo k gw, jujur gw ga nyangka lo bisa sampe segitunya, gw seneng lo mo jujur k gw, tapi sebelumnya gw minta maaf sama lo, bukan karena lo ga keren, ga ganteng or ga baik, tapi hati gw blom milih lo, gw ga tau knapa bisa kaya gitu, gw yakin suatu saat lo pasti nemuin orang lain yang lebih baik dari gw, dan bisa nyenengin lo….maaf ya stef, gw ga bisa nerima cinta lo….

Stefan kecewa, dia terdiam agak lama,,,dia ga nyangka kalo kejujurannya kali ini ternyata ga membawa kebahagiaan, dia tau dia ga kan diterima karena dia juga tau kalo ada orang lain di hati vita, tapi dia ga nyangka dia bisa sekecewa ini, baru kali ini juga dia ditolak cewe, vita memang beda…..

Stefan: gw terima kputusan lo vit, gw juga minta maaf kalo gw lancang ma lo, gw akan slalu nyimpen lo dihati lo, ijinkan gw buat sayang ma lo…
Vita : iya stef, lo boleh sayang ma gw tapi sbagai shabat aja, gw ga bisa anggap lo lebih…
Stefan : iya gw terima,,,,jadi mlai skrang kita sahabat…
Vita : lah, kan dari dulu…
Stefan : iya sih,,,
Vita : ya udah pulang yuk,,,dah malem nih..gw cape bgt.
Stefan : tapi makanannya belum dimakan?
Vita : ga usah deh, minum aja kenyang…
Stefan : beneran?
Vita : iya stef,,kecuali kalo lo mang mo makan, ya udah makan aja dulu…gw tungguin deh
Stefan: udah ga usah, kita pulang aja…

Fatir melihat dari jendela kamarnya kalo vita dan Stefan baru pulang…dalam hatinya dia berkata, “mungkin Stefan memang cwo yang baik untuk vita, gw rela kalian berdua bersatu”

Pagi-pagi sekali fatir ke rumah vita sambil membawa favi….dia mengetuk pintu rumah vita yang masih terkunci…linny membukakan pintu.
Linny ; loh, panjul?ngapain lo subuh2 gini dah kemari?
Fatir : vita pasti masih tidur ya ka?
Linny : iya lah, dia kan paling lelet, ya bangunnya paling siang…
Fatir : emh, ka boleh minta tolong?
Linny : apa?
Fatir : aku titip ini buat vita,
Linny : tumben?lo mo kmana sih?
Fatir : aku mo pindah ka,,
Linny : pindah?maksudnya?
Fatir : aku skeluarga mo pindah rumah, nenek aku yang di manado sakit, jadi kita mesti pindah kesana
Linny : manado?
Fatir : iya ka, makanya aku nitip ini buat vita, sampaikan salam aku buat dia ya, dan maaf juga ga bisa pamitan, aku pindahnya mendadak sih…
Linny : tapi tir, ntar vita pasti nyariiin..
Fatir : aku tau, sampaikan maaf aku ya ka….
Linny : fatir….(dia meluk fatir) kk pasti kangen ma kamu, maafin kk ya, dan jaga diri kamu baik2…
Fatir: iya kk, aku dah sayang banget ma kalian,,
Linny : biar kk panggilkan vita dulu ya
Fatir : jangan ka, aku ga kan sanggup pisah ma dia..aku sngaja pagi2 bgt ke sini juga aku ga mau ada air mata saat aku pergi
Linny : ya ampun tir, tapi vita bakal nyesel banget ga pamitan ma lo, dia pasti sakit hati banget, dia bisa marah ma lo
Fatir : aku tau ka, tapi aku gak kan sanggup liat dia…
Linny : ya udah, met jalan ya..
Fatir : iya….

Fatir dan keluarganya pergi meninggalkan Jakarta, dia sesekali menoleh kea rah rumah vita,,
Dalam hatinya dia berkata
“maafin gw vit, gw ga sanggup harus khilangan lo, gw ga mau liat air mata lo, gw yakin lo bakal bahagia”

Vita bangun, dia langsung ganti baju dan turun buat sarapan,,,
Vita : good morning brother sister, how’s thing??
Vito : lumayan baik, lo?
Vita : baik lah, knapa sih ko pada murung gitu ya?
Linny : vit, lo jgn kaget ya?
Vita : kaget??apa sih??eh loh, ko itu kan favi???ko bisa disini?
Linny : fatir bawa dia kesini tadi subuh?
Vita : tadi subuh? Ko gitu?ada apa sih nih? Ko prasaan aku ga enak ya…
Vito : lo yang sabar ya?
Vita : ada apa sih ka?cerita dong…jgan kaya di sinetron deh…
Linny : ini surat dari fatir,

Vita menerima surat dari fatir, pikirannya dipenuhi dengan tanda Tanya dan perasaannya penuh dengan kekhawatiran…vita membuka surat dari fatir dan mulai membacanya…

for my lovely bestfriend

                Dengan penuh cinta gw tulis surat ini vit, gw mo minta maaf sama lo karena gw ga bisa jagain favi kita, yang lebih menyakitkan lagi gw ga bisa jagain lo. Vit, gw mo jujur sama lo, slma ini gw nyimpen perasaan cinta sama lo, bukan cinta sama sahabat, tapi cinta dari seorang laki2 dewasa ke perempuan dewasa, gw tau ini aneh tapi gw yakin kalo lo itu soulmate gw, slama ini gw nyimpen perasaan ini karena gw takut lo bakal musuhin gw, lo jadi benci sama gw, aneh ya prasaan gw ni,,,
Mungkin lo anggap gw lucu, tapi itu jujur dari hati gw, gw sayang banget sama lo dan gw ga mau khilangan lo, tapi takdir berkata lain, kita mesti pisah dan gw mesti rela kehilangan lo, gw harap lo ga marah dan benci ma gw, gw sayang banget sama lo, gw doain lo selalu bahagia..gw harap lo bisa nemuin sahabat yang lebih baik dari gw, gw bakal simpen semua kenangan kita, gw ga kan pernah lupakan sedetikpun masa2 saat kita bersama dan gw yakin suatu saat entah kapan itu kita bisa ketemu lagi, dan lo pasti nambah cantik…
Maafin gw vit, maafin semua kesalahan gw….jaga favi kita dengan baik ya, maaf dah repotin lo dan gw ingkar janji sama lo, gw ga bisa jaga favi…

I love you vita…..

                                                                                                                                                From your beloved friends



                                                                                                                                                                Fatir Darmawan

vita menangis, dia tak bisa menahan air matanya lagi,,,dia kecewa dia sedih dia marah, dia benci…

vita: knapa fatir lakuin ini ke aku ka?knapa dia tega tinggalin aku….
Linny : udah ya sayang, kamu mesti sabar, kk tau ini berat buat kamu, tapi fatir ga bisa tinggalin keluarganya, dia juga ga bisa milih, kk tau dlm hatinya dia pasti sedih banget dan berat banget ninggalin km.
Vita : knpa kk ga bangunin aku tadi, knpa biarin dia pergi kk...
Linny : kk mau bangunin km, tapi dia nyegah, dia ga kan sanggup liat km nangis…
Vita : dia brangkat jam berapa?
Linny ; sebenrnya dia baru aja pergi jam 6 tadi, mungkin skarang pesawatnya blm brangkat..
Vita : aku mau susul dia ka…

Vita berlari keluar
Linny : VIT, TUNNGU…… km kejar dia deh vito…
Vito : iya ka…

Vito mengendarai motornya kencang banget, vita masih terus menangis di belakang vito, dia meluk kakanya erat banget….
Sampai di bandara, vita berlari teriak2 nama fatir,,dia bertanya ke bagian informasi, ternyata pesawat fatir mau lepas landas….dia mencoba nerobos, tapi di cegal oleh keamanan…
Vita : pa, tolong pa ini penting bange,,cuman bentar ko pa..
Bpk : ga bisa, kalo anda ga punya tiket dilarang masuk…
Vito : pa, biarin dia pergi bentar pa, dia mo ktemu shabatnya untuk trakhir kali,,biar saya disini sebagai jaminan pa, tolong adik saya pa
Bapak itu berfikir sebentar…lalu dia mengijinkan vita masuk….
Vita : terima kasih pa…

Vita berlari di lapangan, dia melihat pesawat yang di tumpangi fatir mulai berjalan …dia teriak sambil mengikuti arah pesawat itu….
Vita : FATIIIIIR….FATIIIIR…FATIR TUNGGUIN GW…FATIIIIRRR…

Dia terus teriak sampai suaranya habis, tpi smua sia2, fatir telah pergi..dia terduduk lemas sambil menangisi kepergian fatir….

Fatir yang duduk dekat jendela melihat vita berlari sambil memanggil namanya, walaupun dia ga denger tapi dia yakin vita memanggil manggilnya…fatir ingin sekali turun dan meluk dia lalu bilang, aku disni untuk mu dan hanya akan disini selalu untukmu…tapi dia tak bisa, mungkin ini akhir dari kisah persahabatan mereka,, fatir berjanji dalam hati, suatu saat dia akan kembali untuk vita…
Vito melihat vita berjalan lemas,,, pandangannya kosong..
Vito : lo ga apa2 kan?
 Vita hanya menggeleng, vitopun memeluk adiknya itu.
Vito :  lo yang sabar ya, gw yakin si panjul pasti kembali…
Vita : dia jahat ka, jahat banget..
Vito : dia ga jahat vit, dia cuman pergi untuk sementara
Vita : dia ga kan pernah kembali ka…ga kan pernah..
Vito : udah, sekarang kita pulang aja ya…

Mereka sampai dirumah, vita langsung pergi ke kamarnya, membawa favi, dia mengunci diri di kamar…
Linny : de, km makan dlu ya,,,
Tak ada jawaban dari vita…

Di kamarnya dia terus memandangi bingkai foto yang dikasih fatir, dia memainkan favi di tangannya…
Vita mengambil papan tulis yang biasa dipakai untuk komunikasi dengan fatir…di papan tulis itu msih tertulis  GW BENCI LO PANJUL….BENCI BANGET..
Vita mengenang masa itu, rasanya nyakitin banget,,,knapa knangan terakhir yang tertulis harus bilang kalo dia benci fatir…rasanya ada sesuatu mengganjal di dadanya yang tak bisa keluar,,,
Vita memainkan favi dengan tangannya..
“favi,,,knapa sih daddy kalian malah tinggalin mommy, kalian juga pasti sedih ya skarang? Knapa dia tega tinggalin kita ya…pdhal hri ini mommy berencana nembak dia…favi..kalin janji ya, jangan pernah tinggalin mommy, jgan kaya daddy fatir yang dah ingkar janji… lo jahat fatir, lo bilang ga mau khilangan gw, lo bilang pengen selamanya sama gw, lo juga bilang kalo lo ga kan tinggalin gw, tapi skarang knyataannya lo mlh tinggalin gw, tanpa pamit pula….lo jahat sama gw,,,jahat banget….”

bersambung......